Friday, November 12, 2010

Dunia Dan Penciptanya



Sesungguhnya manusia adalah makhluk ciptaan yang sangat ajaib dan mengkagumkan di permukaan planet ini. Ia terbimbing oleh fitratnya yang istimewa lagi asli dan suci. Fitrat yang suci ini tidak akan dapat menemukan ketenangan kecuali berpaut kepada penciptanya dan beribadat kepada-Nya. Oleh yang demikian, fitrat yang suci itu jangan sekali-kali terhalang oleh kelazatan duniawi, tenggelam dalam nafsu-nafsi dan terbuai dalam hidupan khayali. Hendaknya setiap detik-detik kehidupan diisi dengan kehidupan yang suci sebagai seorang Muslim yang hakiki baik ketika makan, minum, berpakaian, tidur, bangun, duduk, berjalan dan lain-lain yang merupakan kehidupan sosial yang perlu dilalui oleh makhluk yang bernama insan agar cara hidup seorang Muslim itu tetap terikat dengan Allah.

Jika kita duduk di ruang makan dan hendak memulai makan, kita ingat Allah yang menghidangkan segalanya sehingga kita benar-benar mendapat keberkatan dalam makanan yang dimakan, lalu memulainya dengan membaca Bismillah. Setelah makan, minum dan merasa kenyang, kita menyudahinya dengan membaca Alhamdulillah. Jika memakai atau mengenakan pakaian baru, kita mengucapkan Alhamdulillah kepada yang telah memberikan pakaian ini kepadaku tanpa ada daya dan upaya dariku. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dari kebaikan dan apa yang akan menjadikannya baik, dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatannya dan kejahatan dari barang yang dibuat baginya buruk.

Doa ini diucapkan setiap kali kita memanfaatkan nikmat Allah. Jika hendak keluar dari rumah, kita berdoa ‘aku bertawakkal kepada Allah. Dan tidak ada daya dan tidak ada kekuatan selain dengan pertolongan Allah. Aku berlindung kepada Engkau dari menyesatkan dan disesatkan orang, menganiaya, dianiaya, membodohi atau dibodohi orang’.

Jika menunggang binatang atau memandu kenderaan, kita mengucapkan ‘Maha Suci Zat yang telah menundukkan ini kepada kami, kami tidak punya kekuatan dan hanya kepada Rab kami, kami akan kembali. Jika datang dari perjalanan kita mengucapkan ‘Aku memohon kepada Engkau tempat masuk yang sebaik-baiknya dan tempat keluar yang sebaik-baiknya. Dengan nama Allah kami masuk dan kami bertawakkal.

Jika kita meletakkan badan diperbaringan untuk tidur kita mengucapkan ‘Wahai Tuhan, dengan nama Engkau aku mati dan aku hidup. Dan dengan nama Engkau juga aku menyerahkan diri kepada-Mu. Jika bangkit dari tidur kita berdoa Alhamdulillah kepada yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami dan kepada-Nyalah kehidupan akan kembali. Malah sampai pada saat hendak bergaul dengan isteri pun seorang Muslim tidak lupa untuk berdoa, kita mengucapkan Bismillah. Ya Allah jauhkanlah kami dari godaan syaitan dan jauhkan syaitan dari rezeki yang Engkau berikan kepada kami.

Begitulah setiap kali denyut nadi kehidupan bergerak bagi seorang Muslim, tidak pernah melalaikan Tuhan, tidak pernah melupakan hubungan dengan-Nya. Maka dimensi Rab bergerak bersamanya dan terus berjalan bersamanya di mana pun dia berjalan. Dengan keseimbangan seperti ini dapat ditingkatkan ke cakerawala kemanusiaan yang bebas dari sifat egoisme dan haiwanisme.

Oleh kerana itu setiap perbuatan yang kita lakukan ada sebab dan akibat. Apabila manusia melakukan suatu perbuatan, Tuhan pun melakukan perbuatan yang setimpal dengan perbuatan manusia. Misalnya jika seseorang menutup semua pintu biliknya, Tuhan pun akan menciptakan kegelapan dalam bilik itu. Demikianlah juga seseorang melakukan perbuatan tidak senonoh dan dapat mendatangkan penyakit seperti syphilis setelah perbuatan itu dilakukannya, maka segera perbuatan Allah akan menyusul. Demikian juga berkenaan dengan dunia kerohanian pun berlaku hukum yang serupa. Sebagaimana sebuah kebun tidak dapat subur tanpa air, begitu juga iman tanpa amal saleh tidak dapat dikatakan keimanan yang hidup. Andaikata iman ada, akan tetapi kosong dari amal nescaya sia-sialah keimanan seperti itu. Syurga merupakan bayangan amalan dan iman yang berlaku di dalam kehidupan di dunia ini. Syurga disediakan bagi manusia adalah yang diciptakan di dalam diri peribadi manusia itu sendiri. Syurga bagi tiap-tiap perorangan adalah buah dari iman dan amal salehnya masing-masing.


Abdul Latief Ahmad
Plentong, Johor

No comments:

Post a Comment